Kamis, 21 November 2013

Buku Emilie Durkheim

1      Suicide

Emile Durkheim menulis sebuah buku yang berjudul “Suicide”. Dalam bukunya ini ia berpendapat bahwa bila ia dapat menghubungkan sebuah perilaku individu seperti bunuh diri dengan sebab – sebab social (fakta sosial) maka ia akan dapat menciptakan alasan meyakinkan tentang pentingnya disiplin sosiologi. Dan ia juga tertarik terhadap penyebab yang berbeda – beda dalam rata – rata perilaku bunuh diri di kalangan kelompok, wilayah, negara, dan di kalangan golongan individu yang berbeda. Argumen dasarnya adalah bahwa sifat dan perubahan fakta sosial lah yang menyebabkan perbedaan rata – rata bunuh diri.
            Studi Durkheim tentang bunuh diri merupakan contoh pragmatis dari bagaimana seharusnya sosiolog menghubungkan teori dan penelitian (Merton, 1968). Ia memilih studi tersebut karena persoalan ini relatif merupakan fenomena konkret dan spesifik. Selain itu alasan utamanya adalah untuk menunjukan kekuatan disiplin sosiologi.
            Bunuh diri secara umum merupakan salah satu tindakan pribadi dan personal. Durkheim tertarik terhadap kenapa suatu kelompok memiliki angka bunuh diri lebih tinggi di banding kelompok lain.
            Durkheim menawarkan dua cara yang saling berhubungan untuk mengevaluasi angka bunuh diri. Cara pertama adalah dengan membandingkan suatu tipe masyarakat atau kelompok dengan tipe lain. Cara ke dua yaitu melihat perubahan angka bunuh diri dalam sebuah kelompok dalam suatu rentang waktu. Durkheim mengakui bahwa setiap individu mungkin punya alasan sendiri – sendiri kenapa ia bunuh diri, meskipin itu bukanlah alasan sebenarnya.
            Durkheim memulai suicide dengan menguji dan menolak serangkaian pendapat alternative tentang bunuh diri. Yang penting adalah metode empirisnya dalam menyisihkan faktor – faktor yang berbeda di luar dan tidak releven agar bisa mendapatkan sesuatu yang ia anggap sebagai penyebab utama bunuh diri.
            Durkheim menyimpulkan bahwa faktor penting dalam perbedaan angka bunuh diri akan ditemukan dalam perbedaan level fakta sosial.

2     Rule of the sociological Method

Rule of the sociological Method merupakan buku kedua yang telah di buat oleh Durkheim. Dalam bukunya ini beliau menekankan bahwa tugas sosiologi adalah mempelajari apa yang ia sebut sebagai fakta – fakta sosial. Dimana ia membayangkan fakta sosial sebagai kekuatan (forse) (Takla dan Pope,1985) dan struktur yang bersifat eksternal dan memaksa individu. Studi tentang kekuatan dan struktur berskala luas ini – misalnya, hukum yang melembaga dan keyakinan moral bersama – dan pengaruhnya terhadap individu menjadi sasaran studi banyak teoritisi sosiologi di kemudian hari (misalnya Persons).
Dalam buku ini, ia membedakan antara dua tipe fakta sosial. Material dan non material. Fakta sosial material seperti birokrasi, hukum dan sebagainya, sedangkan fakta sosial non material seperti kultur, institusi sosial dan lain – lainnya.

Kemudian ia juga mengklaim dalam buku ini bahwa masyarakat yang sehat bisa di ketahui sosiolog akan menemukan kondisi yang sama dalam masyarakat lain yang sedang berada pada level yang sama. Karena itu, Durkheim menjelaskan dan membela ide tersebut, yaitu Durkheim berpendapat bahwa sosiolog mampu membedakan antara mesyarakat sehat dan masyarakat patologis. Dimana jika di masyarakat tidak berada dalam kondisi yang biasanya mesti di milikinya, maka bisa jadi masyarakat itu sedang mengalami patologis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar